Kick Off Workshop: Qualitative Research Methods Refresher Training

Pada tanggal 28-29 Juni 2019, Puska Gender dan Seksualitas FISIP UI mengadakan Kick Off Workshop: Qualitative Research Methods Refresher Training. Training ini ditujukan untuk para peneliti Puska Gender dan Seksualitas sebagai pembekalan sebelum melakukan pengumpulan data untuk penelitian “Agensi dan Dukungan bagi Remaja untuk Hak dan Kesehatan Reproduksi dan Seksual”. Penelitian ini merupakan penelitian operasional untuk program Yes I Do di Indonesia.

Dalam training ini, selain membahas isu Hak dan Kesehatan Reproduksi dan Seksual, instrumen penelitian, etika dan protocol penelitian, para peneliti juga melakukan role-play untuk metode yang kreatif untuk penelitian yang melibatkan remaja seperti body-map, village-map, photo elicitation, dan story completion.

Qualitative Research Methods and Skill Training

Pada tanggal 7-10 Mei 2019, KIT Netherlands, Puska Gender dan Seksualitas FISIP UI, bersama Aliansi Yes I Do (Rutgers, Plan, ARI) menyelenggarakan “Qualitative Research Methods and Skill Training” sebagai bagian untuk mempersiapkan riset operasional tahun 2019 untuk program Yes I Do di Indonesia. Training ini diselenggarakan di kantor Plan Indonesia dengan KIT dan Puska Gender dan Seksualitas sebagai fasilitator.

Dalam training ini para peserta mendapatkan penyegaran materi mengenai riset kualitatif dan etika penelitian, serta bersama-sama merumuskan topik, pertanyaan penelitian, hingga teknik pengumpulan data yang tepat bagi program Yes I Do.

Melalui proses ini diharapkan riset menjadi partisipatif, relevan, dan hasil riset dapat berguna bagi program Yes I Do ke depan.

Workshop Teori dan Metode Keragaman Gender dan Seksualitas

Gender dan seksualitas bukan merupakan suatu hal yang sifatnya statis, namun dinamis seiring dengan perubahan sosial yang terjadi. Para peneliti di Pusat Kajian Gender dan Seksualitas juga perlu untuk memperbarui pengetahuan dan konseptualisai tentang hal ini, untuk dapat memahami dan menganalisis isu gender dan seksualitas pada masyarakat kita. Pada tanggal 5 dan 6 Maret 2019, kami mengadakan kegiatan Capacity Building mengenai Teori-Teori dan Metode Penelitian Keragaman Gender dan Seksualitas. Kegiatan pembelajaran pada hari pertama adalah diskusi mengenai SOGIESC (Sexual Orientation, Gender Identities and Expression, and Sexual Characteristics), mulai dari sejarah konsep dan gerakan sosial saat ini. 

Pada hari kedua diskusi dilanjutkan dengan kaitan antara SOGIESC dengan intersubjektivitas  dalam penelitian dan juga konstruksi pengetahuan dalam analisis dan penulisan. Kegiatan pembelajaran ini selain diikuti oleh peneliti Puska Gender dan Seksualitas juga diikuti oleh para mahasiswa dan peneliti dari  Puska lainnya di lingkungan FISIP yang sedang atau tertarik menggeluti isu gender dan seksualitas.

Pelatihan Understanding Sexual Diversity Around Us

Tujuan pelatihan ini adalah memperkenalkan keragaman identitas seksual dan mendukung sikap toleransi terhadap kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual (LGBT).

Di akhir pelatihan, sangat diharapkan peserta dapat menghapus stereotipe, persepsi, dan label negatif terhadap kaum LGBT; menghargai hak, otonomi, orientasi seksual, pilihan dan nilai-nilai orang lain; meningkatkan empati terhadap kaum LGBT; turut mempromosikan penerimaan dan kesetaraan terhadap isu keragaman identitas seksual, dan mendukung kerjasama dengan kaum LGBT; serta mendukung keberadaan kelompok pendukung untuk kaum LGBT, utamanya di kampus.

Peserta pelatihan terdiri dari lima belas mahasiswa S1 Universitas Indonesia dari berbagai fakultas dan jurusan, yaitu Ilmu Sosial dan Politik, Ilmu Budaya, Psikologi, Ekonomi, Hukum, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Teknik, dan Kedokteran Umum. Fasilitator berasal dari Pusat Kajian Gender dan Seksualitas FISIP UI, yaitu Sinta Situmorang dan Endah Sulistyowati (Nday). Narasumber dengan latar belakang psikologi, hak azasi, dan agama, yang paham dengan isu homoseksualitas, diundang untuk memberikan sesi pada hari ketiga pelatihan (ss).

gay-pride

Training Manual and Tools for Capacity-Building/Awareness raising trainings for Ambassadors

Developing “Training Manual and Tools for Capacity-Building/Awareness raising trainings for Ambassadors prior to their assignment overseas”

Kegiatan ini merupakan kerjasama Puska GenSeks dengan ILO Jakarta, khususnya program yang menangani upaya perlindungan terhadap pekerja migrant, termasuk perdagangan perempuan dan anak.

Tujuan kegiatan adalah :

  • Memberikan kontribusi pada upaya penguatan system penempatan, perlindungan dan layanan pada pekerja migrant Indonesia
  • Memberikan kontribusi pada upaya kapasitas staf kedutaan dalam responnya untuk melindungi dan memberikan layanan pada pekerja migrant Indonesia
  • Memberikan kontribusi pada upaya penguatan, kemandirian dan pengembangan kapasitas kelembagaan internal Pusdiklat Deplu.

Tahapan kegiatan yang dilakukan :

  • Rancangan kurikulum dan materi pelatihan.
  • Fasilitasi pelatihan untuk “Master Trainer” Deplu.
  • Evaluasi, umpan balik dan rekomendasi.

Keluaran/Output:

  • Adopsi/penyesuaian kurikulum,  panduan, dan materi pelatihan untuk membangun kapasitas staf kedutaan.
  • Panduan instruktur pelatihan atau pelaksanaan pelatihan bagi staf kedutaan.
  • Rencana aksi integrasi pelatihan proteksi pekerja migrant pada jenjang pelatihan regular Pusdiklat Deplu.
  • Laporan final kegiatan.

Kegiatan ini dijadualkan berlangsung dari bulan Juli hingga Desember 2007. Kegiatan terbagi atas 3 sub kegiatan, yakni :

  1. Penulisan kurikulum dan manual pelatihan.
  2. Fasilitasi Pelatihan untuk Pelatih dalam bentuk “in-house training” di pusdiklat Deplu.
  3. pelaporan seluruh kegiatan, termasuk hasil validasi manual pelatihan.

Fasilitasi Pelatihan 3R (Rights, Responsibility and Representations)

ILO

Fasilitasi Pelatihan 3R (Rights, Responsibility and Representasive) untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak, serta Keluarga.

Kegiatan ini pada dasarnya ini diselenggarakan oleh IPEC-ILO Jakarta, sementara Puska Gender dan Seksualitas FISIP UI menfasilitasi kegiatan tersebut sebagai tenaga pelatih (trainer).  Kegiatan TOT ini dilakukan di 3 wilayah yakni :
a.    Wilayah Jakarta
b.    Wilayah Surabaya
c.    Wilayah Aceh

Ada dua trainer yang terlibat yakni :
•    Ida Ruwaida Noor   (Trainer)
•    Irwan M Hidayana   (Trainer)
•    BNR Sinta Situmorang   (Co-trainer)

Kualifikasi pelatih ditetapkan oleh ILO-IPEC, mengingat kedua pelatih (ida dan Irwan) diatas pernah terlibat dalam kegiatan  validasi modul pelatihan 3R pada bulan Februari tahun 2006 yang juga diselenggarakan oleh ILO Jakarta. Sebagai penvalidasi sekaligus mentor adalah pelatih internasional dari Belanda. Selain itu Irwan dan Ida terlibat adalam kegiatan review modul pelatihan 3R tersebut.

Pelatihan di Jakarta   diselenggarakan selama 5 hari, 26 Februari – 1 Maret 2007 di wisma PKBI jalan Hang Jebat, Jakarta.  Peserta adalah kalangan LSM pendamping anak dan remaja, baik dari Jakarta dan Sukabumi, diantaranya: PPSW, Bandung Wangi, PKBI Jakarta, PPSW Sukabumi.

Pelatihan di Surabaya diselenggarakan pada tanggal 2 – 5 Mei 2007 bertempat di hotel Narita, Surabaya. Pelatihan ini merupakan kerjasama antara ILO-IPEC Jakarta dengan Save the Children Jawa Timur. Peserta berasal dari 3 kota, yakni : Surabaya, Malang dan Banyuwangi. Latar belakang peserta adalah LSM pendamping anak dan remaja, dan guru PKBM dan atau yang terlibat dalam pendampingan anak dan remaja.

Pelatihan di Nanggroe Aceh Darussalam, diselenggarakan di Saree, Aceh Besar,  pada tanggal 8 –  12 Mei 2007.  Kegiatan diikuti juga oleh mitra ILO-IPEC NAD. Sama seperti halnya kegiatan di Surabaya, peserta adalah LSM pendamping anak dan remaja, guru, dan atau tutor.

3R training 1 3R training 2