Kekerasan dan Konstruksi Seksualitas atas Tubuh Perempuan

Photo by : Fatimah Az Zahro

Berdasarkan data CATAHU yang dirilis oleh Komnas Perempuan pada tahun 2016, terdapat 259.150 kasus kekerasan terhadap perempuan yang tercatat. Sedangkan terdapat 15.483 kasus kekerasan terhadap anak pada tahun yang sama. Salah satu jenis kekerasan yang banyak dialami perempuan adalah kekerasan seksual. Di satu sisi, objektivikasi atas tubuh perempuan menjadi salah satu faktor penyebabnya. Di sisi lain, tidak sedikit perempuan yang ‘patuh’ ataupun tidak berdaya terhadap konstruksi sosial yang terbentuk atas tubuh mereka. Tubuh perempuan dipandang sebagai objek seksualitas laki-laki. Agresi laki-laki dan maskulinitas/kejantanan laki-laki terhadap perempuan juga berperan penting terhadap kasus kekerasan seksual terhadap perempuan.

#fakta #kekerasanseksual #hariperempuaninternasional

Anak Perempuan Butuh Sekolah, Bukan Menikah

designed by : Arief Rahadian

Berdasarkan data studi baseline Yes I Do mengenai perkawinan anak, kehamilan remaja dan sunat perempuan di Kabupaten Sukabumi dan Lombok Barat (2016) oleh Pusat Kajian Gender dan Seksualitas FISIP UI, diketahui bahwa terdapat 5.19% remaja perempuan usia 15-24 tahun yang putus sekolah akibat perkawinan, sedangkan hanya 0.3% yang dialami oleh remaja laki-laki pada usia yang sama. Secara umum, kurang dari tiga persen responden yang menikah sebelum 18 tahun, tidak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah formal. Putus sekolah, khususnya bagi anak perempuan setelah menikah, dianggap sebagai konsekuensi yang harus mereka terima, terlebih jika hal itu diakibatkan oleh kasus kehamilan pra nikah.

#fakta #perkawinananak #hariperempuaninternasional2018